Rimba hijau, bunga beraneka warna, air terjun yang jatuh deras, gunung tinggi menjulang, padang rumput menguning, lautan luas dan keindahan lain yang tak terhitung di alam adalah karya seni sempurna yang diciptakan untuk umat manusia. Segenap karunia menakjubkan ini telah diberikan kepada manusia guna memberikan kesempatan bagi mereka untuk bersyukur. Namun ada pula musuh besar yang menghalangi manusia untuk bersyukur dan berusaha mempengaruhinya agar tidak mematuhi Allah dengan tiada henti memperdayanya dengan janji kosong. Musuh ini ingin agar manusia menjalani hidup penuh masalah, baik di dunia ini maupun di akhirat, dan untuk mencapai hal ini, dia akan terus berupaya tanpa henti hingga Hari Kiamat. Musuh pembangkang ini ingin menunjukkan kepada manusia bahwa penyimpangan, kejahatan, kekejaman, serta pelanggaran susila adalah wajar, dan ingin mengesahkan semua kejahatan itu. Dengan tujuan ini di benaknya, dia telah merumuskan ajaran yang berbahaya, yang mengandung segala bentuk gagasan jahat. Musuh yang ganas ini adalah setan, yang telah diusir dari hadapan Allah, sedang ajarannya yang membahayakan dan berdarah disebut Setanisme.
Dalam Al Qur�an, setan adalah sebutan umum bagi makhluk-makhluk yang tak kenal lelah bekerja siang dan malam, untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah, memperdayai manusia dengan janji kosong agar manusia menjalani hidup abadi di neraka, dan akan terus berusaha sampai Hari Akhir. Leluhur dan setan yang terbesar dari semua setan adalah Iblis, yang memberontak kepada Allah ketika Adam diciptakan. Allah menciptakan Adam dan menghendaki para malaikat bersujud di depannya. Sementara para malaikat mematuhi perintah Allah, sesosok makhluk bernama Iblis tidak bersujud dan menyatakan bahwa dia lebih baik daripada Adam. Karena pembangkangan yang sombong ini, dia diusir dari hadapan Allah. Dalam Al Qur�an, Allah berfirman tentang pembangkangan setan terhadap-Nya, dan pengusiran setan dari hadapan-Nya:
Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, "Bersujudlah kamu kepada Adam." Maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis, "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." Allah berfirman, "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS. Al-A�raaf, 7: 11-13)
Sebelum menyingkir dari hadapan Allah, dia meminta kepada Allah agar diberi tenggang waktu untuk menyesatkan manusia, yang dianggapnya sebagai penyebab pengusirannya. Allah memberikan kepadanya tangguh hingga Hari Kiamat.
Iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al-A�raaf, 7: 14-15)
Maka, campur tangan Iblis terhadap umat manusia pun dimulai. Allah memerintahkan bahwa Iblis beserta mereka yang mengikutinya akan masuk neraka. Allah mewahyukan hal ini dalam Al Qur�an:
Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus." �Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).� Allah berfirman, "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." (QS. Al-A�raaf, 7: 16-18)
Jadi, Iblis, setelah diusir dari hadapan Allah, memulai segala kegiatannya yang akan terus berlangsung sampai Hari Akhir. Dia telah merasuki kehidupan manusia untuk memperdayai mereka dan menyesatkan mereka. Dia telah diam-diam memasukkan rasa was-was ke dalam hati mereka. Dia telah menipu banyak orang, dan ada pula manusia yang telah sepenuhnya ditariknya menjadi golongannya. Dengan mengetahui bahwa setan adalah musuh yang dapat mendekati manusia dengan begitu lihainya, kita harus waspada terhadapnya.
Langkah pertama untuk waspada adalah mengenali siapa setan. Bila kita memperhatikan setan untuk mengenalinya, kita pahami bahwa dia memiliki cara berpikir yang amat aneh dan rahasia. Pada dasar cara berpikirnya, yang mulanya tampak pada Iblis lalu disebarkan kepada para pengikutnya, terdapat kesombongan dan keangkuhan. Di satu sisi, Iblis menerima keberadaan Allah dan kekuasaan-Nya yang abadi, di sisi lain, dia membangkang terhadap-Nya. Keadaan ini sangat bertentangan. Bahkan setelah Iblis menyeru manusia agar mengingkari Allah, dia berkata bahwa dia takut kepada Allah dan meninggalkan orang-orang itu. Allah menjelaskan hal ini dalam Al Qur�an:
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, "Sesungguhnya aku melepaskan diriku dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al Hasyr, 59: 16)
Setiap orang yang menolak firman Allah dalam Al Qur�an dan membuat penilaian sendiri tentang hal-hal yang telah ditentukan Allah mengenai perintah ilahi sebagai hal tak bermakna, adalah sama keadaannya. Seperti Iblis, orang-orang ini tahu bahwa Tuhan memang ada, namun karena kesombongan dan keangkuhan mereka, mereka menjatuhkan diri hingga derajat setan. Yang aneh adalah kedudukan orang yang mengikuti setan, yang mencoba dengan keangkuhan dan kedengkian mereka yang tak berkesudahan untuk menarik manusia ke jalan yang menuju laknat.
Sepanjang sejarah, orang-orang pembangkang, yang ingkar kepada Allah serta kehidupan setelah mati adalah selalu orang yang telah disesatkan setan. Mereka mengakui setan, bukan Allah, dan sudah menjadikan kesombongan, keangkuhan, dan kejahatan setan sebagai teladan bagi diri mereka. Jadi, Setanisme adalah jalan yang dipilih oleh orang yang telah disesatkan setan dan kini telah menjadi murid atau pengikutnya. Keadaan orang-orang ini adalah sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur�an:
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. (QS. Al Mujaadilah, 58: 19)
Selanjutnya akan kita tinjau sejarah Setanisme � sejarah jalan gelap orang-orang yang meniti jalan menuju neraka
Dalam Al Qur�an, setan adalah sebutan umum bagi makhluk-makhluk yang tak kenal lelah bekerja siang dan malam, untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah, memperdayai manusia dengan janji kosong agar manusia menjalani hidup abadi di neraka, dan akan terus berusaha sampai Hari Akhir. Leluhur dan setan yang terbesar dari semua setan adalah Iblis, yang memberontak kepada Allah ketika Adam diciptakan. Allah menciptakan Adam dan menghendaki para malaikat bersujud di depannya. Sementara para malaikat mematuhi perintah Allah, sesosok makhluk bernama Iblis tidak bersujud dan menyatakan bahwa dia lebih baik daripada Adam. Karena pembangkangan yang sombong ini, dia diusir dari hadapan Allah. Dalam Al Qur�an, Allah berfirman tentang pembangkangan setan terhadap-Nya, dan pengusiran setan dari hadapan-Nya:
Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, "Bersujudlah kamu kepada Adam." Maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis, "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." Allah berfirman, "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS. Al-A�raaf, 7: 11-13)
Sebelum menyingkir dari hadapan Allah, dia meminta kepada Allah agar diberi tenggang waktu untuk menyesatkan manusia, yang dianggapnya sebagai penyebab pengusirannya. Allah memberikan kepadanya tangguh hingga Hari Kiamat.
Iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al-A�raaf, 7: 14-15)
Maka, campur tangan Iblis terhadap umat manusia pun dimulai. Allah memerintahkan bahwa Iblis beserta mereka yang mengikutinya akan masuk neraka. Allah mewahyukan hal ini dalam Al Qur�an:
Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus." �Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).� Allah berfirman, "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." (QS. Al-A�raaf, 7: 16-18)
Jadi, Iblis, setelah diusir dari hadapan Allah, memulai segala kegiatannya yang akan terus berlangsung sampai Hari Akhir. Dia telah merasuki kehidupan manusia untuk memperdayai mereka dan menyesatkan mereka. Dia telah diam-diam memasukkan rasa was-was ke dalam hati mereka. Dia telah menipu banyak orang, dan ada pula manusia yang telah sepenuhnya ditariknya menjadi golongannya. Dengan mengetahui bahwa setan adalah musuh yang dapat mendekati manusia dengan begitu lihainya, kita harus waspada terhadapnya.
Langkah pertama untuk waspada adalah mengenali siapa setan. Bila kita memperhatikan setan untuk mengenalinya, kita pahami bahwa dia memiliki cara berpikir yang amat aneh dan rahasia. Pada dasar cara berpikirnya, yang mulanya tampak pada Iblis lalu disebarkan kepada para pengikutnya, terdapat kesombongan dan keangkuhan. Di satu sisi, Iblis menerima keberadaan Allah dan kekuasaan-Nya yang abadi, di sisi lain, dia membangkang terhadap-Nya. Keadaan ini sangat bertentangan. Bahkan setelah Iblis menyeru manusia agar mengingkari Allah, dia berkata bahwa dia takut kepada Allah dan meninggalkan orang-orang itu. Allah menjelaskan hal ini dalam Al Qur�an:
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, "Sesungguhnya aku melepaskan diriku dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al Hasyr, 59: 16)
Setiap orang yang menolak firman Allah dalam Al Qur�an dan membuat penilaian sendiri tentang hal-hal yang telah ditentukan Allah mengenai perintah ilahi sebagai hal tak bermakna, adalah sama keadaannya. Seperti Iblis, orang-orang ini tahu bahwa Tuhan memang ada, namun karena kesombongan dan keangkuhan mereka, mereka menjatuhkan diri hingga derajat setan. Yang aneh adalah kedudukan orang yang mengikuti setan, yang mencoba dengan keangkuhan dan kedengkian mereka yang tak berkesudahan untuk menarik manusia ke jalan yang menuju laknat.
Sepanjang sejarah, orang-orang pembangkang, yang ingkar kepada Allah serta kehidupan setelah mati adalah selalu orang yang telah disesatkan setan. Mereka mengakui setan, bukan Allah, dan sudah menjadikan kesombongan, keangkuhan, dan kejahatan setan sebagai teladan bagi diri mereka. Jadi, Setanisme adalah jalan yang dipilih oleh orang yang telah disesatkan setan dan kini telah menjadi murid atau pengikutnya. Keadaan orang-orang ini adalah sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur�an:
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. (QS. Al Mujaadilah, 58: 19)
Selanjutnya akan kita tinjau sejarah Setanisme � sejarah jalan gelap orang-orang yang meniti jalan menuju neraka
GEREJA SETAN dan BAPHOMET
(Menguak Sejarah Setanisme - bagian ke-2)
Setanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan. Selain menolak Allah, semua agama dan nilai keagamaan, gerakan jahat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Setanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.
Setanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan. Selain menolak Allah, semua agama dan nilai keagamaan, gerakan jahat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Setanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.
Sejarah Gelap Setanisme
Kaum Setanis, yakni para pengikut ajaran setanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan keji mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini. Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Setanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.
Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tilamg sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.
Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis. Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.
Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah, perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia. Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis.
Kini, Setanisme telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis bergiat di setiap negara untuk menyebarkan ajarannya dengan gigih dalam buku-buku, terbitan berkala, dan terutama di Internet dalam usaha mereka menarik anggota. Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang dipenuhi para penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.
Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tilamg sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.
Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis. Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.
Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah, perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia. Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis.
Kini, Setanisme telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis bergiat di setiap negara untuk menyebarkan ajarannya dengan gigih dalam buku-buku, terbitan berkala, dan terutama di Internet dalam usaha mereka menarik anggota. Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang dipenuhi para penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.
Gereja Setan
Meskipun keberadaan para penyembah Setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun muncul dan mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Setanisme. Setanisme pertama kali menjadi gerakan yang terbuka dan teratur di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Tanggal 30 April 1966, Gereja Setan dibentuk di California. Pendiri gereja aneh ini adalah seorang penganut Setanisme yang bernama Anton Szandor LaVey yang menyatakan dirinya sebagai pendeta tinggi. Dikenal sebagai Paus Hitam, LaVey menulis buku-buku tempat dia merumuskan pandangan-pandangannya mengenai Gereja Setan. Judul buku-buku itu menakutkan: �Kitab Suci Setan, Upacara Setanis, Penyihir Setanis, Buku Catatan Setan dan Setan Berbicara�. LaVey meninggal di tahun 1997. Diperkirakan bahwa Gereja Setan memiliki sekitar 10 ribu anggota di Amerika Utara, dan meskipun banyak menerima tuntutan hukum, kegiatan dan upacaranya terus berjalan.
Setanisme dan Materialisme
Suatu ciri kaum Setanis masa kini adalah, mereka semua ateis (tidak mengakui Tuhan). Mereka juga sekaligus kaum materialis, artinya, mereka hanya percaya kepada keberadaan benda belaka. Mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk gaib. Oleh karena itu, kaum Setanis tidak percaya kepada setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum Setanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan mereka terhadap agama dan kekerasan hati mereka. Dalam sebuah tulisan yang berjudul �Pengantar Setanisme� yang diterbitkan Gereja Setan, dinyatakan bahwa para Setanis sebenarnya adalah ateis:
Setanisme adalah sebuah agama yang tak mengenal Tuhan, mirip seperti ajaran Budha. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan kita. Kaum Setanis tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri, atau makhluk gaib yang jahat. �Setanisme bersifat ateis �Otodeis: kami menyembah diri kami sendiri. �Setanisme adalah materialis � Setanisme adalah lawan agama. (Vexen Crabtree, �A Description of Satanisme�)
Singkatnya, ini adalah hasil filsafat kebendaan dan tak mengenal Tuhan yang telah tersebar sejak abad ke-19. Seperti filsafat ini, Setanisme menyandarkan diri pada teori yang dianggap ilmiah: Teori Evolusi Darwin. (harunyahya)
Setanisme adalah sebuah agama yang tak mengenal Tuhan, mirip seperti ajaran Budha. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan kita. Kaum Setanis tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri, atau makhluk gaib yang jahat. �Setanisme bersifat ateis �Otodeis: kami menyembah diri kami sendiri. �Setanisme adalah materialis � Setanisme adalah lawan agama. (Vexen Crabtree, �A Description of Satanisme�)
Singkatnya, ini adalah hasil filsafat kebendaan dan tak mengenal Tuhan yang telah tersebar sejak abad ke-19. Seperti filsafat ini, Setanisme menyandarkan diri pada teori yang dianggap ilmiah: Teori Evolusi Darwin. (harunyahya)