WASPADA KRISTENISASI DENGAN ALQURAN

Tulisan berikut saya ambil dari
karya Almarhum Mohammad
Diponegoro dengan judul
bukunya :
Siasat Mengenal Berbagai Cara Missi Kristenisasi
Mutakhir
Cet. ke-2 1986
Shalahuddin Press Lembaga Pengembangan
Informasi Dakwah Islam
Yogyakarta

Buku ini pertama kali diterbitkan Desember 1983,
Namun isi didalamnya masih sangat uptodate dengan
kondisi sekarang ini untuk
masyarakat Indonesia, Dengan demikian harapan yg ada
bahwa kita bisa ikut mengawasi bagaimana
propaganda dan metode-metode Kristenisasi yg ada ditengah umat Islam sehingga
keluarga kita, sahabat kita,
tetangga kita maupun
lingkungan kita yg Muslim dn Muslimah bisa
terhindarkan dari jalan
kesesatan ini. Insya Allah.


Siasat Missi Kristen Untuk Kaum Muslimin

Suatu siasat sudah berkembang, dan ini terjadi di
Afrika. Namun ada baiknya
juga kita kaum Muslimin di
Indonesia tahu, karena sedikitnya melukiskan
bagaimana Islam dipahami oleh umat Kristen.

Pemahaman mereka itulah
yg tampaknya masih dipermukaan, telah mewarnai
siasat bagaimana
menasranikan orang2 Islam di Afrika.

Kehidupan
umat Islam dibenua itu
terutama yg dijadikan titik
penelaahan mereka tentang
Islam.

The Evangelical Missions
Information Service atau Dinas Penerangan Missi Penyebaran
Injil, khusus menerbitkan
majalah yg bernama The
Muslim World Pulse ( Denyut
Nadi Dunia Islam ).
Dalam edisinya bulan Januari 1981 yg lewat, majalah itu
ditumpahkan seluruhnya
untk memuat sebuah artikel
tunggal yg ditulis oleh seorang misionaris dari
Nigeria.

Dibawah judul Christ’s
Ambassadors in Islamic
Context (Duta-duta kristus
dalam konteks Islam),
tulisan itu memusatkan perhatiannya
kepada pemahaman pihak Kristen tentang Islam dn mengusulkan siasat untuk
menasranikan orang2 Islam di Afrika.

Karangan itu
dimaksudkan sebagai petunjuk
bagi para missionaris disana.

Pemahaman Tentang Islam
Apa yg sebenarnya
dipahami oleh orang kristen
tentang Islam ?

Jawaban pada pertanyaan itu
kiranya dapat dipetik dari
beberapa faktor yg dianggap penting dan dekat
hubungannya dengan dakwah
Islam yang ditunjukkan oleh
tulisan tersebut.

Apa faktor-faktor itu ?

Islam ialah agama theistis
(bertuhan) dn juga agama
dakwah.

Tujuan Islam ialah
menaklukkan seluruh dunia.

Bagi Islam, demikian tulisan itu,
kenyataan yg ada
didunia ini menunjukkan
bahwa penduduk bumi terbagi
dalam dua golongan,

Yaitu apa yg diistilahkan dengan Dar ul Islam ( perkampungan
orang-orang yang berserah
diri ) dan Dar ul Harb
( perkampungan orang-orang
yang ingkar ).

Islam ortodoks menolak pemisahan antara yang suci
dan yang sekuler, yang
religius dan yang politis.
Bukan demikian pandangan
orang-orang Islam yang
moderen,

Penulis itu juga
mengikuti pendapat bahwa
Islam bukan hanya sebuah
agama, namun juga suatu
kebudayaan, suatu
pemerintahan, suatu peradilan
dan suatu cara hidup yang
utuh.

Negara-negara Arab yg
kaya raya karena minyak
bumi disebut-sebut juga sebagai salah satu faktor yang penting.

Disitu dikatakan bahwa
negara-negara itu bertekad
untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam keseantero dunia.

Disamping
itu si penulis juga
menunjukkan derajat
kepekaan dari masyarakat
Islam terhadap raihan misi
kristen.

Ia menilai bahwa lebih mudah
untuk mencapai kalangan
muda Islam dari pada golongan
tua.

Pemilihan faktor-faktor itu
menunjukkan bahwa
pemahamannya tentang Islam
memang ada yang benar,

tetapi ada juga yang menunjukkan hanya
merupakan penelaahan yang
dangkal dari pada yang hidup
didalam masyarakat Islam (di Afrika saja barangkali) dan
tidak menyuruk sampai pada
inti ajaran Islam itu sendiri.

Bagaimanapun pemahaman
itu,
inilah yang merupakan
salah satu dasar dari siasat
pengkristenan orang-orang
Islam di Afrika untuk disarankan pada missionaris.

Siasat Pengkristenan
Siasat ini sebenarnya sudah
dikembangkan sebelumnya
dan setelah melewati
pengalaman dan percobaan,
baru disarankan dalam
bentuk-bentuk petunjuk-
petunjuk yang konkret.

Bagaiamana siasat itu ?

Mengenal lapangan ialah soal yg sangat penting bagi
tugas seorang misionaris.

Apalagi lapangan itu sangat
asing dan sudah memiliki
tradisi sendiri yang kuat.

Maka para misionaris
dianjurkan untuk hidup bersama rakyat dan
mempelajari agama merek,
Meneliti kekuatan dan
kelemahan mereka. Baru
kemudian rakyat boleh dibawa
untuk mengenali kristus, yaitu
”Tuhan yang harus menjadi
manusia untuk
mengidentifikan diri dengan
nasib buruk kita yang tidak
tertolong ini”.

Siasat sebelumnya mencap
Islam sebagai agama yang
keliru, sekarang para Misionaris dianjurkan untuk
tidak menolak Islam dengan
sebutan-sebutan semacam itu.

Mereka harus menunjukkan
bahwa mereka mengakui
adanya”
Beberapa unsur
kebenaran dalam Islam “.

Jadi Islam perlu diberi tempat,
tidak ditolak secara apriori.
Oleh karena itu pula para
misionaris seharusnya
memberikan toleransi atau
kelonggaran untuk memungkinkan ko-eksistensi
(kehidupan bersama) antara
kristen dan Islam.
Kelanjutan
dari ini ialah diadakannya
dialog antara kedua agama
itu.

Para misionaris supaya bersedia atau sedikitnya
memberi kesan mau,
mendengarkan orang-orang
Islam.

Maksudnya yang
terpenting ialah menanamkan
pada orang-orang Islam rasa”

berhutang budi untuk juga
mau mendengarkan kalian “

Persahabatan yang terbuka,
blak-blakan, perlu juga
dikesankan pada orang-orang
Islam, yaitu dengan
menampakkan perhatian yang
besar pada keperluan-
keperluan mereka, terutama
menyangkut keperluan hidup.
Persahabatan
itupun perlu
ditunjukkan pada daerah yang peka, yaitu dalam perayaan
dan upacara agama.

Para misionaris dianjurkan
untuk mau melibatkan diri
dalam perayaan dan upacara
Islam, bahkan kalau perlu
supaya masuk kemasjid untuk
melihat apa yang mereka lakukan.

Kenapa sampai masuk masjid ?

Penulis artikel itu
jelas-jelas menyebutkan
alasannya, yaitu karena” kita
perlu pergi keperairan tempat ikan-ikan itu hidup.“

Cinta kasih tak ada dalam al-
Qur’an
Bagi kita umat Islam,

Pernyataan seperti itu tentu
saja sangat mengejutkan. Itu
hanya mungkin diucapkan
oleh orang yang tidak tahu
tentang Islam. Tapi justru
itulah yang ingin ditonjolkan
dalam siasat pengkristenan
orang Islam di Afrika.

Dalam tulisan itu diakui bahwa ada persamaan dan titik temu
antara Islam dan Kristen.
Para misionaris dianjurkan untuk
memanfaatkan sebanyak-
banyaknya memberi kesan
kedua agama itu sangat mirip.

Namun cara ini hanya sebagai
titik tolak untuk mencapai
tujuan yang lain, yaitu
menguraikan tentang keagungan kristus dalam hal
cinta kasih.

Misi kristen pada waktu lampau mendapat kerugian
karena mereka telah menggunakan perlambangan
dunia barat. Kristen dianggap
oleh masyarakat Islam
sebagai agama orang barat,
Agama kristen ialah lambang
dari kebudayaan barat. Kesan
itu sekarang coba dihapuskan.

Para misionaris Afrika
sekarang dipesan untuk tidak
membawa perlambangan
barat itu lewat agama kristen.
Dengan menghilangkan kesan kebarat-baratan itu,

Mereka berharap dapat menerobos
kedalam kebudayaan Islam.
Cara yang dianggap paling
efektif adalah dengan
menunjukkan cinta kasih dan
kemurahan hati dalam
penyelenggaraan amal-amal
dibidang kesehatan dan
pendidikan. Rumah sakit dan
sekolah perlu didirikan dan
para misionaris supaya
mengambil bagian aktif
didalamnya. Juga dianjurkan
penggunaan cara-cara yang
praktis dalam penyebaran
ajaran kristus, yaitu menggunakan bahan-bahan
bacaan, kursus-kursus tertulis
dan kisah-kisah
perumpamaan, yang
disampaikan pada orang-
orang Islam dengan cara yang murah.

Dan selain itu orang-orang
kristen yang berbahasa Arab
perlu dilibatkan dalam
gerakan misi tersebut.

Gereja Islam dirumah
Salah satu hal yang menarik
ialah apa yang diistilahkan
dengan” Gereja Islam “,

Apakah gereja Islam ?

Dengan sederhana dapat
dikatakan bahwa gereja Islam
ialah gereja yang tumbuh
dalam keluarga Islam yang
sudah berhasil ditaklukkan
menjadi kristen. Titik beratnya
terletak pada keluarga. Itulah
yang sekarang dianjurkan
untuk dijadikan sasaran bagi
para misionaris.

Menasranikan perorangan
dari umat Islam dianggap
kurang tepat lagi. Sekarang
lebih didorong untuk mengarahkan penyebaran Injil
itu pada keluarga-keluarga Islam, bukan perorangnya.
Kenapa begitu ?

Menurut
penulis artikel itu, ialah
karena bila keluarga itu sudah beralih agama menjadi kristen
maka keluarga itu menjadi
sebuah gereja didalam rumah.

Artikel itu memberikan
beberapa petunjuk tentang
gereja-gereja Islam itu, yang
bagaimana menggarap
keluarga-keluarga Islam yang
sudah berhasil dikristenkan
supaya dapat lestari dan
berkembang. Dari keluarga-
keluarga itu jangan
diharapkan hal-hal yang
terlalu banyak,
tulisnya.
Yang terpenting justru supaya
mereka itu dibuat kerasan
sebagai pemeluk agama yang
baru. Dan mereka perlu
ditopang dengan berbagai
upaya untuk dapat
mengembangkan gereja Islam
mereka sendiri.

Begitulah petunjuk-petunjuk yang ditujukan pada para
misionaris di Afrika untuk
mengkristenkan kaum Muslimin disana...