MANA YANG BISA DI PERCAYA ALKITAB ATAU ALQURAN ?? bab 4)


Syarat-syarat Kitab Dikatakan Suci ada 15.

 

1. Harus benar-benar bersumber dari Allah Swt.
2. Allah yang mewahyukan harus bersifat Maha atas segala sesuatu
3. Harus mempertahankan bahasa aslinya ketika nabi itu menerima wahyu-Nya
4. Penerima wahyu harus jelas orangnya, benar-benar jujur & berakhlak mulia
5. Tidak mengajarkan ajaran yang kejam dan sadis
6. Memberikan pelajaran dan menunjuki manusia kepada jalan yang benar
7. Ayat-ayatnya tidak boleh bertentangan satu sama lainnya
8. Berbicara tentang ilmu pengetahuan harus bisa dibuktikan
9. Harus sesuai dengan fitrah manusia
10. Kitab tersebut harus bisa memberikan kesaksian bahwa dia diwahyukan oleh Allah Swt.
11. Tidak boleh melecehkan terhadap nabi-nabi Allah
12. Tidak membeberkan cara merayu wanita dan pornografi secara vulgar
13. Harus ada perkataan dari Allah bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain diri-Nya (Qs 20 : 14, 21 : 25)
14. Harus ada nama agama yang berasal dari Tuhannya, bukan dari manusia atau panggilan orang (Qs 3 : 19, Qs 3 : 85, 5: 3)
15. Terjaganya seluruh wahyu itu dengan hafalan para pemeluknya dari awal diwahyukan sampai kiamat. 

BAB 4 

PENERIMA WAHYU HARUS JELAS, JUJUR DAN BERAKHLAK MULIA

Alkitab yang dipakai oleh umat Kritstiani dewasa ini, tidak mencantumkan nama-nama penulisnya. Jika kita lihat dalam Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan terbitan Gandum Mas Malang cet. I tahun 1994 dan ke 2 tahun 1996 yang dicetak Lembaga Alkitab Indonesia, disitu tertulis jelas nama-nama penulis Alkitab, tahun berapa ditulis dan lain-lain. Kami kutip apa adanya sebagai berikut :

PERJANJIAN LAMA
No.

Nama Kitab
Penulis
Tahun
1
Kejadian
Musa
1445 – 1405 SM
2
Keluaran
Musa
1445 – 1405 SM
3
Imamat
Musa
1445 – 1405 SM
4
Bilangan
Musa
1405 SM
5
Ulangan
Musa
1405 SM
6
Yosua
Yosua
Abad 14 SM
7
Hakim
?????
1050 – 1000 SM
8
Ruth
?????
Abad ke 10 SM
9
1 Samuel
?????
Ahir abad 10 SM
10
2 Samuel
?????
Ahir abad 10 SM
11
1 Raja-Raja
?????
560 – 550 SM
12
2 Raja-Raja
?????
560 – 550 SM
13
1 Tawarikh
Ezra / ?
450 – 420 SM
14
2 Tawarikh
Ezra / ?
450 – 420 SM
15
Ezra
Ezra
450 – 420 SM
16
Nehemia
Ezra / Nehemia ?
430 – 420 SM
17
Ester
?????
460 – 400 SM
18
Ayub
?????
?????
19
Mazmur
Daud + ?
Abad 10 – 5 SM
20
Amsal
Salomo + ?
70 – 700 SM
21
Pengkotbah
Salomo ?
935 SM
22
Kidung 2
Salomo ?
960 SM
23
Yesaya
Yesaya
700 – 680 SM
24
Yeremia
Yeremia
586 – 585 SM
25
Ratapan
Yeremia
586 – 585 SM
26
Yehezkiel
Yehezkiel
590 – 570 SM
27
Daniel
Daniel ?
536 – 530 SM
28
Hosea
Hosea
835 – 850 SM
29
Yoel
30
Amos
Amos
760 – 755 SM
31
Obaja
Obaja
840 SM
32
Yunus
Yunus
760 SM
33
Mikha
Mikha
740 – 710 SM
34
Nahum
Nahum
630 – 620 SM
35
Habakuk
Habakuk
606 SM
36
Zefanya
Zefanya
630 SM
37
Hagai
Hagai
520 SM
38
Zakharia
Zakharia
520 – 470 SM
39
Maleakhi
Maleakhi ?
430 – 420 SM

Perhatikan, semua yang diberi tanda tanya (?). Dari 39 Kitab Perjanjian Lama tersebut, kalau dihitung, terdapat sekitar 9 Kitab yang tertulis “tidak diketahui siapa penulisnya” dan ada 4 Kitab lagi yang sebagian tidak jelas sumbernya. Jadi ada sekitar 13 Kitab dari 39 Kitab Perjanjian Lama versi Katolik yang tidak diakui oleh pihak Protestan dan disebut sebagai kitab Apokripa, yang dalam bahasa Yunani artinya “tersembunyi”, yaitu kitab-kitab tertentu dalam Perjanjian Lama yang tidak dibenarkan untuk bacaan umum di gereja, tai dianggap berharga untuk studi pribadi dan nilai rohani. Inilah nama 9 Kitab Perjanjian Lama versi Katolik yang tidak terdapat dalam Kitab Perjanjian Lama versi Protestan :

40 Tobit – To
41 Yudit – Ydt
42 Tambahan Ester – T. Est
43 Kebijaksanaan Salomo – Keb
44 Yesush bin Sirakh – Sir
45 Barukh & Surat Nehemia – Bar
46 Tambahan Daniel – T.Dan
47 Makabe 1 – 1 Mak
48 Makabe 2 – 2 Mak

Dengan adanya tambahan 9 (sembilan) Kitab pada Perjanjian Lama versi Katolik ini, maka jumlah Kitab Perjanjian Lama versi Katolik ada 47 (empat puluh tujuh) kitab, sementara versi Protestan hanya ada 39 (tiga puluh sembilan) kitab.
Timbul pertanyaan sebagai berikut :
Pertama : Manakah yang benar jumlahnya 47 Kitab Perjanjian Lama versi Katolik atau 39 Kitab Perjanjian Lama versi Protestan?
Kedua : Mengapa sudah ribuan tahun tidak diketahui siapa penulis kitab-kitab yang diberi tanda tanya tersebut?

Ketiga : Kalau Roh Kudus bisa dimintakan bantuannya, sudah ribuan tahun, kenapa tidak minta bantuan Roh Kudus untuk menunjukkan siapa nama-naa penulis kitab-kitab yang tidak diketahui penulisnya itu?
Keempat : Bagaimana kita mengimani kebenjaran suatu kitab suci jika sumbernya atau penulisnya tidak jelas, bahkan tidak diketahui?
Sekarang bagaimana dengan Perjanjian Baru? Perhatikan nama-nama Kitab dan Surat dalam Perjanjian Baru berikut ini, sehingga para pembaca bisa membedakan mana firman Tuhna, sabda nabi, dongeng, atau karya penulis Injil itu sendiri yang katanya mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus:

PERJANJIAN BARU

No
Nama Kitab
Penulis
Tahun
1
Injil Matius
Matius
60-an M
2
Injil Markus
Markus
55 – 65 M
3
Injil Lukas
Lukas
60 – 63 M
4
Injil Yohanes
Yohanes
80 – 95 M
5
Kisah Rasul
Lukas ?
63 M
6
Roma
Paulus ?
57 M
7
1 Korintus
Paulus
55 – 56 M
8
2 Korintus
Paulus
55 – 56 M
9
Galatia
Paulus ?
49 M
10
Efesus
Paulus ?
62 M
11
Filipi
Paulus ?
62 – 63 M
12
Kolose
Paulus ?
62 M
13
1 Tesalonika
Paulus ?
51 M
14
2 Tesalonika
Paulus ?
51 – 52 M
15
1 Timotius
Paulus ?
65 M
16
2 Timotius
Paulus ?
67 M
17
Titus
Paulus ?
65 – 66 M
18
Filemon
Paulus ?
62 M
19
Ibrani
?????
67- 69 ? M
20
Yakobus
Yakobus
45 – 49 M
21
1 Petrus
Petrus
60 – 63 M
22
2 Petrus
Petrus
66 – 68 M
23
1 Yohanes
Yohanes
85 – 95 M
24
2 Yohanes
Yohanes
85 – 95 M
25
3 Yohanes
Yohanes
85 – 95 M
26
yudas
Yudas
70 – 80 M
27
Wahyu
Yohanes
90 – 96 M

Dari 27 (dua puluh tujuh) kitab Perjanjian Baru tersebut, yang diberi tanda tanya (???) adalah Kitab Ibrani. Tertulis dengan jelas dalam Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan penerbit Gandum Mas yang dicetak oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 1994 dan 1996, disitu dijelaskan bahwa kitab tersebut tidak diketahui siapa penulisnya dan tidak diketahui kepada siapa kitab tersebut dialamatkan. Pada abad ke 5 Masehi, tersebar sebagian pendapat bahwa itu adalah tulisan Paulus, tapi sebagian yang berpandangan konservatif berpendapat tidak mungkin kalau Paulus yang menulis surat tersebut, karena gaya bahasa yang halus bkan merupakan gayanya Paulus.
Kemudian kalau kita teliti dan dalami Alkitab, ternyata sebagian besar penulis Injil, mereka bukan murid Yesus. Injil itu ada 4 (empat) yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Sebagian besar umat Kristen yakin bahwa penilis keempat Injil tersebut mereka adalah murid-murid Yesus. Ternyata Markus dan Lukas tidak terdaftar dari ke 12 murid Yesus. Matius yang terdaftar dalam Injil sebagai murid Yesus, sebenarnya bukan murid Yesus, itu juga diragukan apakah dia benar muridnya. Coba perhatikan daftar murid-murid Yesus pada kolom / tabel di bawah ini sebagai berikut :

Mar 3 : 16 – 19
Luk 6 : 13 – 16
Mat 10 : 2 – 4
Simon Petrus
Simon Petrus
Simon Petrus
Andreas
Andreas
Andreas
Yakobus anak Zebedeus
Yakobus anak Zebedeus
Yakobus anak Zebedeus
Yohanes sdr Yakobus
Yohanes
Yohanes sdr Yakobus
Philipus
Philipus
Philipus
Bartolomeus
Bartolomeus
Bartolomeus
Matius
Matius
Matius
Thomas
Thomas
Thomas
Yakobus anak Alfeus
Yakobus
Simon  orang Zelot
Tadeus
Tadeus
Tadeus
Yudas
Yudas
Yudas

Dari keempat penulis Injil pada tabel tersbeut sama sekali tidak terdaftar nama Markus dan Lukas. Ini membuktikan bahwa penulis Injil Markus dan Lukas bukan muridnya Yesus. Yang ada hanyalah nama Matius dan Yohanes.
Tetapi apakah nama Matius tersebut adalah benar-benar muridnya Yesus yang menulis Injil Matius? Coba simak ayat Matius 9 : 9 – 10 berikut ini :

“Setelah Yesus pergi dari situ, ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu ia berkata kepadanya : “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya”
Ayat ini membuktikan bahwa Matius penulis Injil bukanlah murid Yesus. Yang benar-benar menjadi  murid Yesus adalah Matius pemungut cukai yang diajak langsung oleh Yesus untuk mengikutinya.
Kalau benar penulis Injil Matius itu adalah murid Yesus, maka kata-kata pada ayat tersebut bunyinya sebagai berikut :

“Setelah Yesus pergi dari situ, ia melihat aku duduk di rumah cukai, lalu ia berkata kepadaku : “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah aku lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumahku, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya” (Matius 9 : 9 – 10)

Kesimpulannya yaitu penulis Injil Matius bukanlah murid Yesus, tetapi kebetulan sama-sama bernama Matius.
Sekarang bagaimana dengan penulis Injil Yohanes? Apakah dia benar-benar termasuk murid Yesus juga? Bersama ini kami kutip mukadimah Injil Yohanes dalam Kitab Perjanjian Baru tahun 1983 dari percetakan Arnoldus Ende yang teksnya diambil dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 1975 berikut ini:
“Tradisi hampir sepakat menyebut Yohanes pengarang Injil keempat. Ia adalah anak Zabedeus, dan nelayan. Menurut tradisi Injil itu ditulis bagi orang-orang Kristen di kawasan Asia Kecil. Waktu itu Yohanes telah menjadi pengikut Yohanes Pembaptis. Ia secara khusus dikasihi Yesus (kalau memang murid itu benar-benar Yohanes penulis Injil). Yohanes menulis Injilnya waktu sudah lanjut usia sekitar tahun 90 M.”
Berdasarkan mukadimah (pembukaan) Injil Yohanes tersbeut, yaitu tertulis dalam kurung (“Kalau memang murid itu benar-benar Yohanes penulis Injil”), membuktikan bahwa penulis Injil Yohanes ini masih diragukan

apakah dia itu benar-benar murid Yesus atau bukan.
Kemudian sebagian penulis ayat-ayath yang termuat dalam Perjanjian Baru tersebut dulunya seorangh musuh Yesus, penjahat, pembunuh dan berlatar belakang buruk yaitu Paulus. Perhatikan kutipan pengakuan Paulus sendiri dalam berbagai surat-suratnya sebagai berikut :

“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” (Roma 3 : 7)

“Tetapi Paulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan keuar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara” (Kisah Para Rasul 8 : 3)

“Jawab Anasias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerussalem.” (Kisah Para Rasul 9 : 13)
“Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati, laki-laki dan perempuan kutangkaph dan kuserahkan ke dalam penjara.” (Kisah Para Rasul 22 : 4)

“Aku yang tadinya seornag penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1 : 13)

“Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi : tanpa batas  aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.” (Galatia 1 : 13)
“Hal itu kulakukan juga di Yerussalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.” (Kisah Para Rasul 26 : 10)

Paulus bagaikan Bunglon

Cermatilah ayat-ayat pada 1 Korintus 9 : 20 – 23 berikut ini:
“20. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi roang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. 21. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat kau menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun kau tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. 22. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelematkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenagkan beberapa orang dari antara mereka. 23. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.”
Semua ayat-ayat Alkitab tersbeut adalah pengakuan Paulus sendiri. Orang yang berlatar belakang buruk seperti dia, bagaimana mungkin dijadikan panutan?
Pertanyaannya : ”Siapakah  yang menjadi panutan, Yesus atau Paulus?”

NEXT..