MENJAWAB (Qs maryam ayat17) MEMBENARKAN KETUHANAN JESUS..

Mereka menggunakan dalil
QS.Maryam : 17 dan
membandingkannya dengan
Yohanes 1:1-2 dan 14 untuk
membenarkan Ketuhanan
Yesus
Mari kita lihat sekilas kisah
Maryam dalam Alqur’an:
"dan Maryam puteri Imran
yang memelihara
kehormatannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya
sebagian dari ruh (ciptaan)
Kami; dan dia membenarkan
kalimat Tuhannya dan Kitab-
kitab-Nya; dan adalah dia
termasuk orang-orang yang
taat."(QS. At-Tahrim 66 : 12)
Dan selain itu ada di surat al-
Anbiya' yang artinya:
"Dan (ingatlah kisah) Maryam
yang telah memelihara
kehormatannya, lalu Kami
tiupkan ke dalam (tubuh)nya
ruh dari Kami" (QS. Al-Anbiya'
21 : 91)
“Dan ceritakanlah (kisah)
Maryam di dalam Al Qur'an,
yaitu ketika ia menjauhkan diri
dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur.”
Ayat menyatakan, bahwa
peniupan ruh kepada Maryam
dan ruh itu masuk ke dalam
tubuhnya, lalu setelah itu
Maryam mengandung nabi Isa.
Kemudian Allah berfirman
yang artinya:
"lalu Kami mengutus ruh Kami
kepadanya, maka ia menjelma
di hadapannya (dalam bentuk)
manusia yang sempurna".(QS.
Maryam 19 : 17)
KENAPA ANDA HANYA
MEMPERHATIKAN AYAT INI
(QS. MARYAM 19:17) TANPA
MEMPERHATIKAN AYAT
BERIKUTNYA?
Maryam berkata:
"Sesungguhnya aku berlindung
daripadamu kepada Tuhan
Yang Maha Pemurah, jika
kamu seorang yang bertakwa".
(QS. Maryam 19:18)
"Ia (Jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan
Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang
suci.""(QS.Maryam19:19)
JADI JELAS RUH YANG
DIMAKSUD DALAM AYAT
TERSEBUT ADALAH MALAIKAT
JIBRIL YANG BICARA KEPADA
MARYAM DALAM WUJUD
MANUSIA BUKAN ALLAH ITU
SENDIRI MASUK KEDALAM
TUBUH MARYAM LALU
MENJADI MANUSIA YESUS.
SEPERTINYA ANDA PERLU
BELAJAR ILMU TAFSIR LEBIH
DALAM LAGI AGAR TIDAK
MEMBUAT PENAFSIRAN YANG
SALAH TERHADAP AYAT-AYAT
AL-QUR’AN!!!
Dalam tafsir disebutkan,
bahwa malaikat meniupkan ke
kantung baju Maryam, lalu ruh
itu masuk ke dalam rahim dan
jadilah nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh
adalah sesuatu (makhluk) yang
diciptakan Allah dari ruh, yang
dengan adanya ruh tersebut
makhluk menjadi hidup. Sama
seperti yang terjadi pada
penciptaan nabi Adam,
dijelaskan dalam al-Quran
yang artinya:
"Maka apabila Aku telah
menyempumakan kejadianya,
dan telah meniupkan ke
dalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduk karnu kepadanya
dengan bersujud. " (QS. Al-Hijr
15 : 29)
Allah telah meniupkan ruh
kepada Adam, demikian juga
dengan nabi Isa yang juga
termasuk makhluk ciptaan
Allah. Jelas disebutkan dalam
ayat berikut yang artinya:
"Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. " (QS. Al-Qadr
97 : 4)
Dan Allah berfirman yang
artinya:
"Pada hari, ketika ruh dan
para malaikat berdiri bershaf-
shaf". (QS. An-Naba' 78 : 38)
Kesimpulannya, nabi Isa adalah
tercipta dari ruh yang berasal
dari Allah, yakni ruh ciptaan
Allah, dan der.gan ruh itu pula
Allah menciptakan sekalian
manusia, dan manusia yang
pertama ialah nabi Adam.
Allah berfirman yang artinya:
"Kemudian Dia
menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam
(tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan
hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur". (QS. as-
Sajadah 32 : 9)
Dengan demikian, nabi Isa
tidak memiliki keistimewaan
dengan keberadaan ruh yang
ditiupkan kepadanya. Ruh yang
ditiupkan kepadanya sama
dengan ruh yang ditiupkan
kepada sekalian makhluk
ciptaan Allah yang bernyawa
dan berjasad yang bergerak
dan berkeliaran di atas kulit
bumi ini. (Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah menulis dalam
bukunya al-Jawab Ash-Shahih li
mon Boddalo bi Din al-Mosih,
ditahqiq dan dikomentari oleh
Dr. Ali bin Hasan, Dr. Abdul
Aziz Askar dan Dr. Hamdan al-
Hamdani (3/248),
Tentang penjelasan makna
yang tepat kata ruhullah:
Ruh Allah maksudnya adalah
malaikat yang dianya adalah
ruh pilihan Allah, dan Allah
mencintainya, seperti yang
termaktub dalam al-Quran:
lalu Kami mengutus ruh Kami
kepadanya, maka ia menjelma
di hadapannya (dalam bentuk)
manusia yang sempurna.
Maryam berkata:
"Sesungguhnya aku berlindung
daripadamu kepada Yang
Maha Pemurah, jika kamu
seorang yang bertaqwa". la
(Jibril) berkata: "Sesungguhnya
aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk
memberimu seorang anak laki-
laki yang suci" (QS. Maryam
19:17-19).
Allah memberitakan, bahwa
Dialah yang mengirim ruh-Nya
kepada nabi Isa, lalu nabi Isa
menjadi manusia yang
sempurna. Jelas, bahwa nabi
Isa adalah rasul utusan Allah.
Maka dapat diketahui, ruh
yang dimaksud dalam ayat
tersebut adalah malaikat, yaitu
ruh pilihan Allah, kemudian
Allah menyandingkan kata ruh
itu kepada Dzatnya, sama
halnya dengan penyandingan
kata benda yang lain dengan
lafzul jalalah, seperti dalam
ayat:
"(Biarkanlah) unta betina Allah
dan minumannya" (QS. asy-
Syams 91:13)
dan ayat:
"dan sucikanlah rumah-Ku ini
bagi orang-orang yang thawaf
dan orang-orang yang
beribadat dan orang-orang
yang ruku' dan sujud" (QS. AI-
Hajj 22 : 26)
dan firman Allah:
"(yaitu) mata air (dalam surga)
yang daripadanya hamba-
hamba Allah minum... " (QS.
al-Insan 76 : 6)
Kata yang disandingkan
kepada Allah, jika itu adalah
kata keterangan (sifat), tidak
bermakna makhluk, seperti
kata `llm, Qudrah, Kalam, dan
Hayat (hidup), menjadi sifat
kesucian Allah. Dan jika kata
itu adalah kata benda, ia
berdiri sendiri atau menjadi
kata keterangan dari yang lain,
contohnya: kata bait (rumah),
naqah (unta), `abd (hamba)
dan ruh (nyawa) menjadi milik,
ciptaan yang disandarkan
kepada pencipta dan
pemiliknya. Hanya saja, dalam
kaidah idhafat, mudhaf ilaih
tidak terlepas dari
pengkhususan kata mudhaf
dengan sifat yang membuat
mudhaf ilaih berbeda dari yang
lain sebagai syarat sahnya
idhafat. Misalnya, khusus
Ka'bah, Naqah (unta tertentu)
dan Ibadussholihin (hamba-
hamba shalih)-lah yang
dimaksudkan dalam idhafat
`baitullah', 'naqatullah dan
`ibadullah'. Demikianlah ruh
khusus pilihan Allah yang
disebut dalam idhafat
`ruhullah', tidak digeneralisir
sehingga masuk ruh-ruh yang
buruk, seperti syeitan, orang-
orang kafir. Ruh syeitan dan
orang-orang kafir itu memang
makhluk ciptaan Allah, namun
tidak sah diidhofatkan kepada
Allah seperti mengidhofatkan
ruh-ruh yang suci dan bersih.
Begitu juga tidak sah
mengidhofatkan segala benda
mati kepada Allah kecuali
Ka'bah, dan tidak sah
mengidhofatkan unta-unta lain
kecuali naqatullah (unta Allah)
yang diterangkan di surat asy-
Syams, yaitu unta nabi Shalih.
Menurut pendapat saya:
makna yang tepat dari idhafat
ruhullah itu adalah `malaikat
utusan dari sisi Allah seperti
yang termaktub dalam al-
Qur'an: la (Jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan
Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki
yangsuci" (QS. Maryam 19 :
19),
dan bukan seperti yang
didakwakan umat Nasrani:
`Ruh Allah menyatu dengan
jasad Isa' atau `Ruh Allah
pindah dari ke jasad Isa'.
Mahasuci Allah setinggi-
tingginya dari tuduhan kotor
mereka. Sekiranya ucapan
umat Nasrani itu benar, pasti
mereka diwajibkan
menyembah Adam as., sebab
Adam tidak mempunyai ayah,
dan sebab ruh Adam juga
ditiupkan oleh Allah,
sebagaimana termaktub dalam
al-Quran
"Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadianya,
dan telah meniupkan ke
dalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduk kamu kepadanya
dengan bersujud" (QS. al-Hijr
15:29).
Dengan demikian, di sana tiada
perbedaan antara peciptaan
Adam as. dan Isa as. Al-Quran
menegaskan hal itu dalam
ayat:
"Sesungguhnya penciptaan 'Isa
di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah
dia" (QS. Ali `Imran 3:59).
SEKARANG KITA BAHAS
YOHANES 1:1-2 DAN 14
"Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah."(Yohanes 1:1).
“Ia pada mulanya bersama-
sama dengan Allah.” (Yohanes
1:2).
"Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat
kemuliaannya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan
kebenaran. (Yohanes 1:14)
Pada ayat pertama saja sudah
memperlihatkan kejanggalan
setiap yang bersama-sama
dengan Allah berarti bukan
Allah. Jika firman = Allah, dan
konteks kalimat itu diganti
menjadi “Allah bersama-sama
dengan Allah” alangkah
lucunya. Jelas Firman dan Allah
adalah 2 oknum yang berbeda
Menjadikan ayat ini sebagai
referensi bahwa Yesus adalah
Tuhan yang menjelma bagi
manusia, sulit bisa diterima
akal sehat. Maka untuk itu
agar lebih mudah dipahami
mari kita lihat bagian pertama
dari pembukaan Alkitab yaitu
pada kitab Taurat Musa, ialah
Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan
Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26,
yang bunyinya sebagai berikut:
"Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan
bumi." (Kejadian 1:1)
"Berfirmanlah Allah "Baiklah
Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di
bumi." (Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26
ini, ada kata "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut
rupa dan gambar Kita.....' Yang
dimaksud dengan kata "Kita,"
menurut penafsiran umat
Kristiani, itu adalah bentuk
kata Trinitas yang tersembunyi
sebelum Yesus datang kedunia
dalam kitab Perjanjian Baru.
Jadi kata "Kita" itu
mengandung makna : Tuhan
Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan
Roh Kudus, atau dengan istilah
lain dikenal Bapa, Firman dan
Roh Kudus.
BAPA itu = Tuhan = Allah
(oknum pertama) FIRMAN itu =
Yesus = Anak Allah (oknum
kedua) dan ROH KUDUS itu =
Tuhan juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1
berbunyi "Pada mulanya
Allah..:.' Awal Yohanes pasal
1:1 berbunyi "Pada mulanya
adalah Firman" dan pada awal
kitab Kejadian pasal 1:26
berbunyi "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut
rupa dan gambar Kita....."
Dari ketiga dalil tersebut (Yoh
1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26)
para misionaris menafsirkan
Yoh 1:1 yang berbunyi "Pada
mulanya adalah Firman..."
selaras dengan Kejadian 1:1
yang berbunyi "Pada mulanya
Allah... " Dengan demikian
menurut mereka Firman itu
adalah Allah. Yang dimaksud
dengan kata "Firman" adalah
Yesus itu sendiri. Sementara
Firman itu adalah Allah, kalau
begitu berarti Yesus = Allah.
Kemudian pada Yoh 1:14
dikatakan bahwa "Firman itu
telah menjadi manusia"
Sedangkan manusia itu adalah
Yesus. Kalau Firman itu adalah
Yesus dan Yesus itu adalah
Allah, berarti Allah itu telah
menjadi manusia yang disebut
Yesus. Oleh sebab itu makna
dari Yoh 1:1 yang berbunyi:
"Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah...' yaitu Yesus
yang mulanya ada bersama-
sama dengan Allah, adalah
Allah itu sendiri yang telah
menjadi manusia.
Memang sulit sekali bisa
diterima penafsiran ayat-ayat
tersebut, sebab sesuatu yang
tidak rasional dipaksakan
harus menjadi rasional.
Menurut penafsiran kaum
muslimin, kata "firman”
berarti "perkataan" atau
"kalam" (kalamullah) yang
bermakna "perkataan Allah."
Misalnya jika Allah ingin
menciptakan sesuatu, cukup
Dia berkata (berfirman)
"KUN" (jadilah) maka jadilah.
Contoh bagaimana penciptaan
Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi
Adam as di dalam Al Qur'an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
"Sesungguhnya perbandingan
(kejadian) Isa di sisi Allah
adalah seperti (kejadian)
Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah, kemudian
Allah berfirman kepadanya,
"Jadilah" maka jadilah dia.
" (Qs 3 Ali `Imraan 59).
Mengenai Injil Yohanes pasal 1
ayat 1 dan 14, dalam buku The
Five Gospels yang diterbitkan
oleh Harper San Fransisco,
yang dikomentari oleh Robert
W. Funk dan Roy W. Hoover,
ternyata ayat-ayat tersebut
tidak masuk dalam kategori
ucapan Yesus yang
diseminarkan.
Injil yang diakui di Indonesia
ada empat yaitu Injil Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes. Di
Amerika sekitar tahun 1993, di
kota Sanoma CaIifornia,
disponsori oleh Westar
Instituie, Injil itu diseminarkan
oleh sekitar 76 orang ahli dari
berbagai kalangan, seperti
guru besar dari berbagai
universitas terkenal didunia,
para ahli ilmu theologi dari
Katolik dan Protestan, ahli
kitab suci, ahli bahasa Ibrani
dll yang semuanya tidak ada
orang Islam. Injil yang
diseminarkan ada lima yaitu
Injil Matius Markus, Lukas,
Yohanes dan Injil Thomas. Ke
lima Injil yang bernama "The
Five Gospels" diseminarkan
dalam rangka
mengklasifikasikan sabda
Yesus. Makanya dalam cover
The Fiue Gospels tersebut
tertulis What Did Jesus Really
Say? The Search For The
Authentic Words of Jesus. (Apa
yang benar-benar Yesus
ucapkan? Mencari ucapan asli
dari Yesus).
Dalam kitab The Five Gospels
tersebut, semua ucapan atau
sabda Yesus, dicetak
berwarna. Ada empat warna
yang disepakati, yaitu merah
(RED), merah muda (PINK),
kelabu (GRAY) dan hitam bolt
(BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang
disepakati untuk menentukan
derajat kebenaran sabda /
ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
**Red : I would include this
item unequivocally in the
database for determining who
Jesus was.
**Pink : I would include this
item with reservations (or
modifications) in the database.
**Gray : I would not include
this item in the database, but I
might make use of some of the
content in determining who
Jesus was.
**Black : I would not include
this item in the primary
database.
Option 2
**Red : Jesus undoubtedly said
this or something very like it.
**Pink : Jesus probably said
something like this.
**Gray : Jesus did not say this,
but they ideas contained in it
are close to his own.
**Black : Jesus did not say this,
it represents the perspective or
content of a later or different
tradtion.
Option 3
**Red : That`s Jesus !
**Pink : Sure sounds like Jesus.
** Gray : Well, maybe.
**Black : There`s been some
mistake.
Dari hasil seminar, ternyata
Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 &
14 tidak masuk kategori yang
dinilai atau yang diseminar-
kan, sebab ayat-ayat tersebut
dianggap bukan sabda atau
ucapan Yesus. Ayat itu
hanyalah ucapan Yohanes saja!
Dan ayat tersebut tidak masuk
dalam kategori RED, PINK,
GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian
dalam seminar yang dilakukan
oleh 76 ahli dari berbagai
kalangan, menyatakan sebagai
berikut :
"Eighty-two percent of the
words ascribed to Jesus in the
gospels were not actually
spoken by him, according to
the Jesus Seminar."
"Delapan puluh dua persen
kata-kata yang dianggap
berasal dari Yesus di dalam
Injil, tidaklah benar-benar
diucapkan olehnya, menurut
Seminar Yesus."
Pernyataan 76 (tujuh puluh
enam) ahli dari berbagai
kalangan dari seluruh dunia
dalam Seminar tentang Yesus,
sungguh mengejutkan dunia,
khususnya dikalangan kaum
Kristiani, sebab kalau 82%
(delapan puluh dua persen) isi
Injil bukan benar-benar
diucapkan Yesus, berarti hanya
18% (delapan belas persen)
saja isi Injil yang dianggap
ucapan Yesus. Ternyata Yoh
1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa
Yesus 100% Tuhan dan 100%
manusia, menurut 76 ahli
tersebut, bukan ucapan Yesus,
tapi hanya pendapat penulis
Injil itu saja, yaitu Yohanes.
Padahal para perseta Seminar
Yesus tersebut, tidak ada
satupun orang Islam, dan tidak
satupun berasal dari lndonesia.
Lebih ironis lagi, dari semua
Injil-Injil yang diseminarkan
tersebut, Injil Yohanes
termasuk yang hampir 100%
dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya sungguh mengejutkan,
dari 4 (empat) kategori, tidak
ada satu ayatpun dalam
seluruh Injil Yohanes yang
dicetak hurup Red. Hurup Pink
saja hanya ada 1 (satu), hurup
Grey hanya ada 4 (empat) ayat
saja, selebihnya Black.
Perincian khusus Injil Yohanes
sebagai berikut:
RED : (That is Jesus!), tidak satu
ayat pun yang dicetak merah,
berarti tidak ada satu ayatpun
yang dianggap benar-benar
ucapan Yesus.
PINK: (Sure sounds like Jesus),
hanya ada satu ayat saja yaitu
Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya
ada 4 (empat) ayat saja, yaitu
pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan
Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this
There's been some mistake!)
selebihnya bukan ucapan
Yesus!
Bayangkan saja, Injil Yohanes
terdiri dari 21 pasal, 878 ayat
dan 19099 kata. Kalau RED
tidak ada, PINK hanya 1 ayat,
GRAY 4 ayat, berarti sisanya
BLACK (bukan ucapan Yesus)
ada 873 ayat.
Nah, masih mau dipakai dalil
yang ternyata BUKAN UCAPAN
YESUS?!
Ayat ngawur dan terbukti palsu
kayak gitu masih mau dipakai?
Kesimpulannya, sudah
seharusnya bagi orang yang
berkeyakinan kontroversial
untuk kembali ke jalan yang
benar. Berpaling untuk
menyembah Allah yang Esa,
yang tiada satu pun sekutu
dengannya, baik itu dari jenis
malaikat ataupun nabi.
Wallahu'alam bishshowab...